P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Indeks Keyakinan CEO Naik, Namun Dunia Usaha Masih Tertahan

Featured Image

Peningkatan Keyakinan CEO, Tapi Ekspansi Masih Tertahan

Peningkatan keyakinan pelaku usaha terhadap kondisi ekonomi nasional mulai terlihat, namun langkah ekspansi bisnis masih belum berjalan signifikan. Indeks Keyakinan CEO Indonesia (Indonesia CEO Confidence Index/ICCI) pada kuartal IV-2025 menunjukkan peningkatan, meskipun tidak diikuti dengan rencana perluasan usaha yang lebih agresif.

Hasil survei menunjukkan bahwa indeks ICCI mencapai level 3,25, naik dari kuartal III yang sebesar 3,01 dan kuartal II yang berada di angka 3,11. Peningkatan ini mencerminkan optimisme yang mulai pulih setelah menghadapi tekanan politik dan ekonomi pada pertengahan tahun lalu.

Namun, skor indikator ekspansi bisnis justru melemah. Nilainya turun menjadi 3,46, atau turun 1,70 persen dibanding kuartal sebelumnya. Penurunan lebih tajam terjadi secara tahunan, yaitu sebesar 8,22 persen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pelaku usaha masih memilih untuk bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan strategis.

Direktur Utama PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), Antonius Muhartoyo, menyatakan bahwa situasi ekonomi saat ini masih belum stabil untuk melakukan ekspansi. “Kami hanya akan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan efisiensi operasional, sambil berharap perusahaan tidak mengalami kerugian,” ujarnya.

Sikap waspada juga terlihat di berbagai sektor bisnis. Banyak pengusaha menunggu kejelasan arah kebijakan ekonomi serta efektivitas belanja pemerintah. Beberapa CEO menilai bahwa program-program populis seperti makan bergizi, Koperasi Merah Putih, dan pembangunan tiga juta rumah perlu dijalankan dengan perencanaan matang agar dapat memberikan dampak positif yang nyata.

Presiden Direktur PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), Gita Sapta Adi, menyoroti bahwa kondisi politik dalam negeri masih menjadi sumber ketidakpastian. “Kondisi politik saat ini belum memberikan rasa percaya diri maupun kenyamanan bagi para pengusaha,” katanya.

Survei juga mencatat bahwa skor indikator politik nasional berada di angka 3,11. Meski nilai ini naik 4,71 persen dibanding kuartal sebelumnya, tetapi masih turun 11,14 persen dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan politik masih menjadi faktor utama yang memengaruhi keyakinan pelaku usaha.

Sejumlah pengusaha berharap kebijakan stimulus dapat mempercepat peredaran uang dan memulihkan daya beli masyarakat. Direktur Utama PT Hatten Bali Tbk (WINE), Bagus Rai Budarsa, menilai bahwa penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ke perbankan bisa mendorong aktivitas bisnis. “Kebijakan ini, apabila dijalankan konsisten, diyakini mampu memperlancar peredaran uang, mendukung aktivitas bisnis, serta mendorong pertumbuhan konsumsi domestik,” ujarnya.

Meski ada optimisme, mayoritas CEO masih memilih untuk menahan investasi baru. Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), Denry Raymond Lelo, menjelaskan bahwa perusahaan tetap melanjutkan ekspansi, tetapi dengan pendekatan yang selektif, terukur, dan adaptif. “Kami tetap melanjutkan ekspansi, tapi dengan langkah yang hati-hati,” tambahnya.

Peningkatan indeks pada kuartal IV memberi sinyal positif, tetapi belum cukup kuat untuk mendorong ekspansi bisnis secara luas. Dunia usaha masih menunggu kepastian dari stabilitas makroekonomi dan realisasi belanja pemerintah.

Indeks Keyakinan CEO Indonesia

Indeks Keyakinan CEO Indonesia (ICCI) disusun oleh KONTAN sejak tahun 2017. Survei dilakukan setiap kuartal terhadap puluhan CEO dari berbagai sektor. Enam indikator utama diukur, yaitu ekonomi makro, belanja pemerintah, daya beli, ekonomi global, politik nasional, dan ekspansi bisnis. Nilai indeks bergerak antara 1 hingga 5. Skor di atas 3 menandakan optimisme terhadap prospek ekonomi dalam tiga bulan ke depan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.