
Penawaran Umum Perdana Saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) Berjalan Lancar
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB), sebuah perusahaan transportasi dan logistik, resmi meluncurkan penawaran umum perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada hari Kamis (6/11). Saat pasar dibuka, harga saham PJHB langsung melonjak 24,85% atau 82 poin menjadi Rp 412. Ini menunjukkan antusiasme besar dari para investor terhadap emiten baru ini.
Dalam penawaran ini, PJHB menjual sebanyak 480 juta saham baru, yang setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham ditetapkan sebesar Rp 330 per saham. Dengan demikian, PJHB berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 158,4 miliar dari aksi korporasi ini.
PJHB bergerak dalam bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri, khususnya untuk pengangkutan barang seperti alat berat dan kontainer. Perusahaan menggunakan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) dan telah menyediakan layanan pengangkutan alat berat sejak tahun 2008.
Sejak didirikan, PJHB terus melakukan ekspansi dan pengembangan usaha untuk memenuhi kebutuhan berbagai layanan kargo. Layanan perusahaan mencakup pengangkutan alat berat untuk industri minyak dan gas, pertambangan, serta perkebunan. Contohnya, PJHB mengangkut dump truck, excavator, wheel loader, bulldozer, trafo, dan derek.
Klien Utama dan Kontrak Jangka Panjang
Berdasarkan prospektus yang dirilis oleh perusahaan, PJHB memiliki kontrak dengan sejumlah konglomerat sejak tahun 2010. Salah satu klien utama adalah PT Petrosea Tbk (PTRO), yang terafiliasi dengan konglomerat RI Prajogo Pangestu. Selain itu, PJHB juga bekerja sama dengan klien besar di sektor jasa pertambangan dan logistik, seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Leighton Contractors Indonesia, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), Trans Continent, Halcon Primo Logistics Pte. Ltd., serta PT Kuehne Nagel Indonesia (Kuehne+Nagel).
Rencana Pengembangan Usaha Setelah IPO
PJHB memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas armada. Perusahaan berencana membeli tiga kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT) dengan kapasitas 2.500 DWT. Pembelian kapal ini akan memakan biaya sebesar Rp 153,40 miliar. Kapal-kapal tersebut direncanakan rampung pada November 2025.
Komisaris Utama PJHB Hero Gozali menjelaskan bahwa perseroan akan fokus terlebih dahulu pada pembelian dan operasi tiga kapal tersebut. Jika nanti ada rencana ekspansi lebih lanjut, perseroan akan menggunakan dana internal.
“Uang IPO sebesar Rp 158,4 miliar tidak cukup untuk ekspansi lainnya. Karena perusahaan sehat, maka dana tambahan akan diperoleh dari sumber internal,” ujar Hero.
Saat ini, PJHB memiliki lima unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300 hingga 2.500 metrik ton. Dengan tambahan tiga kapal baru, jumlah armada akan bertambah menjadi delapan.
Target Kinerja Keuangan dan Dividen
Dari sisi keuangan, PJHB menargetkan peningkatan kinerja signifikan dalam lima tahun ke depan. Pendapatan diproyeksikan mencapai sekitar Rp 144 miliar, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2024. Laba bersih juga diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat dalam periode yang sama.
Hero menyebutkan bahwa pertumbuhan pendapatan diperkirakan mencapai 10-20% dari pendapatan tahun lalu.
Setelah IPO, PJHB berkomitmen untuk membagikan dividen tunai hingga 30% dari laba bersih mulai tahun buku 2025, tergantung hasil keputusan RUPS Tahunan. Dengan tambahan tiga kapal baru dan permintaan logistik yang meningkat dari sektor energi, tambang, dan infrastruktur, PJHB dinilai memiliki peluang besar untuk memperkuat posisi di industri pelayaran logistik nasional.



Posting Komentar