P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Rekayasa Lalulintas di 3 Titik Demo Jakarta, Hindari Kawasan DPR

Featured Image

Pengendara di Jakarta Perlu Waspada Terhadap Gangguan Lalu Lintas

Pengendara di Jakarta diimbau untuk lebih waspada menghadapi gangguan lalu lintas pada hari ini, Kamis (6/11/2025). Hal ini terkait dengan rencana penerapan rekayasa lalu lintas di tiga lokasi yang menjadi titik kumpulan massa dari aksi buruh dan mahasiswa. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kemacetan yang mungkin terjadi akibat jumlah peserta yang cukup besar.

Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa pengalihan arus kendaraan bersifat situasional. Artinya, penutupan atau pembukaan jalur akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tingkat kepadatan massa. Ia meminta masyarakat agar dapat memahami kebijakan ini dan tetap menjaga keselamatan serta kenyamanan bersama.

Imbauan Khusus: Hindari Area Senayan

Salah satu imbauan penting yang dikeluarkan adalah untuk menghindari kawasan Gedung DPR/MPR di Senayan selama aksi berlangsung. Lokasi ini menjadi pusat konsentrasi terbesar dari ketiga titik demonstrasi. Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan berkumpul di depan kompleks parlemen.

Dengan estimasi jumlah peserta yang signifikan, aparat menempatkan kekuatan pengamanan terbesar di sana. Susatyo menyarankan pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif jika memiliki keperluan melintas. Meski tidak merinci jalur spesifik, ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam memilih rute perjalanan hari ini.

Penugasan Personel untuk Mengamankan Aksi

Sebanyak 2.198 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan seluruh titik aksi. Komposisi pengamanan melibatkan unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bekerja secara terkoordinasi. Pembagian kekuatan dilakukan berdasarkan skala massa di setiap lokasi.

Kompleks DPR/MPR mendapat jatah terbanyak yaitu 1.464 personel, mengingat estimasi jumlah pengunjuk rasa yang lebih besar. Sementara itu, 734 personel lainnya dibagi untuk mengawal dua lokasi lainnya, yaitu kawasan Monumen Nasional dan gedung Kementerian Haji dan Umrah. Kedua titik tersebut menjadi tempat aksi dari aliansi mahasiswa.

Susatyo menegaskan bahwa kehadiran aparat bertujuan untuk memastikan aksi berjalan aman dan kondusif. Ia juga menekankan bahwa kebebasan menyampaikan aspirasi tetap dijamin, asalkan tidak melanggar koridor hukum.

Larangan-Larangan Selama Aksi Berlangsung

Ada beberapa tindakan yang dilarang selama aksi berlangsung. Tiga larangan utama antara lain membakar ban, merusak fasilitas umum, atau memblokir jalan. Pelanggaran terhadap aturan ini akan ditindak sesuai prosedur yang berlaku.

Susatyo menegaskan bahwa masyarakat diperbolehkan menyampaikan pendapat, tetapi harus tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Dengan demikian, aksi bisa berlangsung secara damai tanpa mengganggu kepentingan publik dan keamanan lingkungan sekitar.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.