P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Mitigasi Gempa dari Sesar Lembang, BPBD Ajarkan ke Warga Bandung

Featured Image

Simulasi Tanggap Darurat Gempa di Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar simulasi tanggap darurat gempa di lingkungan RW 15 Kelurahan Sekeloa pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya mitigasi dampak dari aktivitas Sesar Lembang yang berada di sekitar wilayah tersebut. Simulasi dimulai dengan bunyi kentongan yang dipukul oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan pada pukul 08.00 WIB, menandai dimulainya skenario gempa berkekuatan magnitudo 4,2.

Dalam simulasi tersebut, sekitar 600 orang penghuni RW 15 diberikan panduan untuk bereaksi ketika merasakan gempa dari kedalaman 18 kilometer dengan durasi guncangan selama 7 detik. Masyarakat diajarkan cara menghadapi kondisi darurat bencana, termasuk prosedur penyelamatan diri. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih siap dan tidak panik saat menghadapi bencana nyata.

Farhan menjelaskan bahwa latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di Kota Bandung yang berada dalam area rentan gempa karena dekat dengan Sesar Lembang. Ia menekankan bahwa simulasi harus dilakukan secara rutin di berbagai tempat dan disosialisasikan melalui berbagai media agar semua lapisan masyarakat memahami langkah-langkah yang perlu diambil saat terjadi gempa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung Didi Ruswandi menambahkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga keselamatan. Menurutnya, masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi gempa. Runtuhan bangunan akibat gempa bisa menyebabkan korban jiwa, sehingga warga diajarkan tentang ruang-ruang aman di rumah maupun tempat kerja sejak dini.

Didi menyebutkan beberapa titik aman yang dapat dipilih, seperti area di bawah meja, pojok dinding, atau ruang yang jauh dari kaca. Selain itu, regulator Kota Bandung juga memberikan edukasi tambahan, seperti menempel stiker ke kaca untuk mengurangi potensi pecah. Barang-barang berat ditempatkan di bagian bawah, sedangkan lemari disarankan untuk ditempel ke dinding agar tidak mudah roboh.

Bekerja sama dengan komunitas kreatif, BPBD Kota Bandung juga menyusun media edukasi untuk anak-anak, baik melalui film kartun maupun buku cerita. Hal ini bertujuan agar generasi muda lebih memahami bahaya gempa dan cara menghadapinya.

Selain itu, Didi juga menyampaikan rencana BPBD untuk menggelar geotrek atau tur edukasi lapangan yang bertujuan menunjukkan kondisi terkini Sesar Lembang. Peserta akan diberikan visualisasi perubahan permukaan tanah, jenis batuan, serta potensi getaran yang bisa terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya rentetan gempa dari segmen Cimeta di ujung barat Sesar Lembang. Pada 14 Agustus 2025, terjadi gempa dengan kekuatan M1,9, diikuti oleh gempa dengan kekuatan M1,8 pada 15 Agustus, kemudian M2,3 pada 19 Agustus, dan terakhir M1,7 pada 20 Agustus. Peristiwa-peristiwa ini menjadi indikasi bahwa aktivitas tektonik di sekitar Sesar Lembang masih terus berlangsung, sehingga penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi ancaman gempa.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.