P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Profil Terminal LPG Tanjung Sekong Pertamina, Menyuplai 40% Kebutuhan LPG Nasional

Featured Image

Peran Penting Terminal LPG Tanjung Sekong dalam Ketersediaan Energi Nasional

PT Pertamina (Persero) memiliki sebuah terminal penyimpanan liquified petroleum gas (LPG) yang terletak di Cilegon, Banten. Terminal ini dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), yang merupakan bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics (IML). Terminal ini tidak hanya menjadi salah satu infrastruktur penting bagi penyimpanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan LPG masyarakat.

Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, menekankan bahwa posisi Terminal LPG Tanjung Sekong sangat strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional. Ia menyatakan bahwa terminal ini memikul tanggung jawab besar dalam memastikan pasokan energi tetap aman dan berkelanjutan, khususnya untuk kebutuhan LPG sehari-hari di rumah tangga.

Terminal LPG Tanjung Sekong mulai beroperasi pada 16 April 2012. Sejak 30 Januari 2020, fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi Terminal LPG Refrigerated. Saat ini, terminal ini berdiri di atas lahan seluas 12,9 hektare dengan kapasitas penyimpanan total sebesar 98.000 metrik ton (MT). Fasilitas ini menyimpan Propana (C3H8) sebanyak 44 ribu MT, Butana (C4H10) sebanyak 44 ribu MT, serta campuran kedua unsur tersebut sebanyak 10 ribu MT.

Selain itu, terminal ini dilengkapi dengan tiga dermaga atau jetty yang mampu menangani kapasitas antara 3.500 hingga 65.000 Deadweight Tonnage (DWT). Fasilitas ini bertugas memasok kebutuhan LPG ke 63 daerah yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan. Volume pasokan mencapai lebih dari 200.000 MT per bulan, atau sekitar 40% dari total kebutuhan LPG nasional.

Arya juga menyampaikan apresiasi terhadap penerapan protokol Health, Safety, Security, Environment (HSSE) yang ketat di area kerja serta upaya edukasi masyarakat sekitar mengenai keselamatan energi. Menurutnya, para petugas di Tanjung Sekong tidak hanya fokus pada operasi, tetapi juga aktif berinteraksi dan berbagi pengetahuan keselamatan dengan masyarakat sekitar.

Komitmen Terhadap Keselamatan dan Keberlanjutan

Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat aspek HSSE dan ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam setiap aktivitas operasional. Ia menekankan bahwa sebagai fasilitas vital nasional, semua kegiatan harus sesuai standar keselamatan internasional dan prinsip keberlanjutan.

Sebagai bagian dari aspirasi menjadi world class green terminal, serta komitmen Pertamina terhadap Net Zero Emission (NZE) 2060, Terminal LPG Tanjung Sekong telah mengimplementasikan berbagai inovasi ramah lingkungan dan energi terbarukan di berbagai lini operasi. Sejak Desember 2023, terminal ini telah menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) melalui sinergi BUMN. Selain itu, sistem solar on-grid berkapasitas 85,5 kWp berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 16,61 ton sepanjang tahun 2023.

Penghargaan dan Pencapaian Lingkungan

Konsistensi penerapan prinsip ESG dan pemberdayaan masyarakat sekitar telah membawa Terminal LPG Tanjung Sekong meraih berbagai penghargaan lingkungan. Pada 2021, terminal ini mendapatkan Proper Hijau. Di tahun 2022, mereka meraih Proper Biru, dan kembali mendapatkan Proper Hijau pada 2023 serta 2024. Hal ini menunjukkan komitmen terminal dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.