P4GXIpU6yeYF5fMCqPZCp42UuY5geVqMNRVk86R4
Bookmark

Translate

Apa Itu Perusahaan Ceding? Jawabannya Di Sini

Featured Image

Perusahaan Asuransi Bisa Menyerahkan Polis ke Pihak Lain

Dalam industri asuransi, perusahaan dapat menyerahkan atau mengalihkan polis yang mereka miliki kepada perusahaan asuransi lain jika ada pihak yang bersedia menanggung risiko klaim. Proses ini dikenal sebagai reasuransi dan memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan yang terlibat.

Langkah ini dianggap bermanfaat karena perusahaan yang menyerahkan polis, disebut sebagai perusahaan ceding, dapat melindungi diri dari potensi kerugian yang tidak diinginkan. Selain itu, pengalihan risiko tersebut membantu perusahaan ceding membebaskan modal sehingga bisa digunakan untuk menulis kontrak asuransi baru.

Premi Beralih Tapi Tanggung Jawab Tetap di Perusahaan Ceding

Dalam praktiknya, perusahaan asuransi sering ingin mengurangi risiko pembayaran klaim atas sebagian polis dalam portofolionya. Polis tersebut bisa ditawarkan kepada perusahaan lain yang bersedia menanggung risikonya. Perusahaan reasuransi akan menerima premi dari pemegang polis, sementara perusahaan ceding biasanya mendapatkan kembali sebagian premi dalam bentuk komisi ceding.

Meskipun demikian, perusahaan ceding tetap memiliki tanggung jawab penuh. Jika reasuradur gagal membayar klaim, perusahaan ceding masih harus menanggung risiko tersebut. Karena itu, industri asuransi diatur ketat, termasuk kewajiban perusahaan untuk menulis polis semi-standar dan menjaga kecukupan modal sebagai jaminan.

Reasuransi Jadi Strategi Kendali Modal dan Risiko

Reasuransi digunakan oleh perusahaan asuransi untuk memberikan keleluasaan dalam mengatur operasional mereka. Jika ada risiko tertentu dalam polis standar yang tidak ingin ditanggung, risiko itu bisa dialihkan melalui reasuransi. Selain itu, mekanisme ini juga membantu perusahaan mengatur jumlah modal yang wajib disimpan sebagai jaminan.

Reasuransi dapat dilakukan melalui perusahaan spesialis seperti Lloyd’s of London atau Swiss Re, perusahaan asuransi lain, maupun departemen internal. Pada beberapa produk seperti asuransi kendaraan, sebagian risiko bisa ditangani secara internal dengan mendiversifikasi jenis nasabah. Namun, untuk asuransi tanggung gugat berskala internasional, biasanya dibutuhkan reasuradur spesialis karena diversifikasi tidak memungkinkan.

Dalam menetapkan harga, baik perusahaan ceding maupun reasuradur menggunakan perhitungan seperti burning-cost ratio untuk memperkirakan tarif pertanggungan kerugian berlebih.

Jenis-Jenis Reasuransi yang Digunakan Perusahaan Ceding

Ada beberapa jenis kontrak reasuransi yang digunakan dalam praktik ceding, antara lain:

  • Reasuransi Fakultatif: Berlaku untuk risiko atau kontrak tertentu yang dinegosiasikan secara terpisah. Reasuradur berhak menerima atau menolak seluruh maupun sebagian usulan.
  • Reasuransi Traktat (Treaty Reinsurance): Berlaku untuk kelompok risiko tertentu dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, semua polis banjir atau hanya risiko banjir di wilayah tertentu.
  • Reasuransi Proporsional: Reasuradur menerima bagian premi sesuai proporsi yang disepakati, dan menanggung klaim sesuai persentase yang ditentukan.
  • Reasuransi Non-Proporsional: Reasuradur hanya menanggung klaim jika kerugian melebihi batas tertentu (priority atau retention limit).
  • Reasuransi Excess-of-Loss: Jenis non-proporsional di mana reasuradur menanggung kerugian yang melebihi batas retensi. Umumnya diterapkan pada peristiwa besar, misalnya bencana alam.
  • Reasuransi Risk-Attaching: Menanggung semua klaim yang timbul selama periode kontrak, meskipun kerugian terjadi di luar periode tersebut. Namun, klaim yang berasal dari luar periode kontrak tidak ditanggung.

Manfaat dan Pentingnya Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa menjadi salah satu jenis perlindungan penting bagi keluarga. Ada beberapa situasi yang membuat Anda wajib memiliki asuransi jiwa, seperti kebutuhan finansial keluarga setelah Anda meninggal atau perlindungan terhadap risiko kesehatan yang tidak terduga.

Selain itu, asuransi gawai juga semakin diminati. Manfaat, biaya, hingga cara klaimnya perlu dipahami agar Anda bisa memanfaatkannya secara optimal.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah juga bisa berdampak pada industri asuransi di Indonesia. Dengan penyesuaian tarif, perusahaan asuransi perlu menyesuaikan strategi bisnis mereka agar tetap stabil dan berkelanjutan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Komentar untuk berinteraksi dengan komunitas Brokerja.com. Dapatkan informasi tips terbaru disini.